Breaking Post

SOAL LATIHAN BAHASA ARAB
TUGAS BAHASA ARAB SILAHKAN KERJAKAN DAN BOLEH MENGGUNAKAN BANTUAN GOOGLE TRANSLATE
TUGAS BAHASA ARAB
SILAHKAN KERJAKAN DAN BOLEH MENGGUNAKAN BANTUAN GOOGLE TRANSLATE
Jangan lupa baca basmallah sebelum mengerjakan, dan alhamdulillah setelah selesai mengerjakan.
Isilah data diri sesuai yang diminta.
Password: bangga
معكم النجاح
babameiza November 16, 2023 New Google SEO Bandung, Indonesia
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
Hal-hal yang membatalkan puasa dan cukup
diganti dengan puasa di hari lain, yaitu:
1. Makan dan minum
disengaja
2. Muntah
disengaja
3. Haid atau nifas
4. Istimna’/sengaja
mengeluarkan mani
5. Niat
berbuka/membatalkan puasa
6. Keluar dari islam
7. Berhubungan
badan di siang hari Ramadhan
Hal-Hal Yang Tidak Membatalkan Puasa
1. Junub di subuh
hari
Orang yang tidur kemudian mimpi basah, maka puasanya tidak batal. Dan
orang yang junub dipagi hari yang sudah masuk waktu subuh, maka dia tidak batal
puasanya, tinggal mandi wajib saja.
2. Mencium istri
Orang yang berpuasa dibolehkan mencium/mencumbui istrinya, asalkan aman
dan tidak sampai berlebihan sampai keluar mani. Yang dilarang/yang membatalkan
adalah berhubungan badan. Jika hanya sekedar mencium/mencumbui maka tidak
membatalkan puasa.
3. Mandi di siang
hari dan menyiramkan air ke atas kepala untuk mendinginkan badan.
4. Berkumur dan
beristinsyaq tanpa berlebihan.
5. Mencicipi
makanan saat memasak, selagi tidak sampai kerongkongan (sekedar di lidah saja)
6. Hijamah/bekam,
donor darah selagi tidak membuat tubuh lemas.
7. Memakai celak, obat
tetes mata dan mencium minyak wangi.
8. Siwak
9. Menelan ludah,
dahak dan makanan sisa yang menempel di gigi.
10. Makan dan minum
tidak disengaja/lupa.
11. Muntah tidak
disengaja
babameiza April 12, 2023 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sunnah-Sunnah dan Adab-Adab Puasa
Diantara
sunnah-sunnah dan adab-adab yang perlu diperhatikan saat kita berpuasa
diantaranya:
1. Sahur
Rasulullah bersabda:”makan sahurlah kalian karena didalamnya ada
keberkahan.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Sahur juga menjadi pembeda antara puasanya orang islam dengan puasanya
Ahlu Kitab (Yahudi dan Nasrani), sebagaimana sabda Nabi,”Pembeda antara
puasanya kita (ummat islam) dengan ahlul kitab adalah makan sahur.” (HR.
Muslim)
Maka sahur adalah sunnah yang sangat dianjurkan, meskipun hanya dengan
segelas air, jangan tinggalkan sahur meskipun sedang tidak memiliki nafsu makan
sekalipun, minimal bangun meski hanya untuk meminum seteguk air putih,
sebagaimana sabda Nabi,”Sahurlah meskipun hanya dengan segelas air.” (HR. Ibnu
Hibban)
Dan makanan yang paling baik untuk sahur adalah kurma, sebagaimana sabda
Nabi,”Sahur yang paling baik adalah dengan kurma.” (HR. Abu Dawud)
2. Mengakhirkan
Sahur
Diantara sunnah yang utama adalah mengakhirkan waktu sahur, tidak
terlalu pagi dan jauh dari waktu adzan subuh.
Dalam hadits disebutkan jarak antara sahurnya Nabi dengan adzan subuh
adalah sekitar membaca 50 Ayat dari Al-Quran. Antara 15-20 menit sebelum adzan
subuh.
3. Menyegerakan
untuk berbuka
Beda dengan sahur, jika sudah masuk waktu maghrib maka disunnahkan untuk
segera berbuka, artinya segera untuk dibatalkan dulu puasanya, entah dengan
meminum air atau makan kurma, atau yang lainnya.
Sebagaimana sabda Nabi yang artinya,”Manusia akan senantiasa dalam
kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhori dan Muslim)
4. Berbuka dengan
ruthob atau kurma atau air.
Jika memang ada, maka berbuka dengan ruthob (kurma muda), jika tidak ada
maka bisa dengan kurma (yang sudah matang) atau jikapun kurma tidak ada maka
cukup dengan air putih.
Anas bin malik berkata, bahwasannya dulu Nabi jika berbuka maka beliau
berbuka dengan ruthob sebelum shalat maghrib, dan jika ruthob tidak ada maka
dengan kurma, dan jika kurma juga tidak ada maka dengan meminum air putih.” (Diriwayatkan
oleh Abu Dawud)
Diantara hikmah berbuka dengan makanan yang manis/rutob/kurma adalah
bahwa lambung kita cenderung lebih mudah menyerap makanan yang manis, artinya
maka energi tubuh akan langsung meningkat setelah seharian perut kita kosong dari
makanan. Setelah berbuka dengan makanan yang ringan, maka kemudian dilanjutkan
dengan shalat maghrib, selesai sholat maghrib bisa dilanjutkan dengan makan
makanan berat seperti nasi dan lain-lain.
5. Berdoa Saat
Berbuka
Saat hendak berbuka maka membaca doa berikut,
ذهب الظمأ وابتلت العروق و ثبت الأجر إن شاء
الله
6. Memperbanyak
sedekah, membaca qur’an dan mentadaburinya.
7. Menjauhi segala
perkara yang dapat mengurangi pahala puasa, seprti berkata kasar, jorok,
bertengkar, dll.
8. Jika dicacimaki
maka ucapkanlah: saya sedang puasa/إني صائم
babameiza April 04, 2023 New Google SEO Bandung, Indonesia
Menentukan Awal Ramadhan
Mengetahui
kapan tanggal 1 ramadhan bisa dengan beberapa cara, yaitu: ruyatul
hilal/melihat bulan tanggal 1, atau dengan Menggenapkan jumlah hari bulan
syaban menjadi 30 hari, atau dengan Metode Hisab.
1. Metode Ru’yatul
Hilal
Cara ini adalah dengan melihat bulan, apakah hilal sudah terlihat atau
belum, jika hilal terlihat maka besok adalah hari pertama Ramadhan, dan jika
hilal tidak terlihat karena cuaca mendung atau yang lainnya, maka bisa dengan
cara yang kedua, yaitu menggenapkan bulan syaban menjadi 30 hari.
2. Istikmalu Sya’ban
Jika hilal tidak terlihat, maka bulan syaban digenapkan menjadi 30 hari.
Artinya besok masih bulan syaban dan tanggal satu Ramadhan adalah sehari
setelahnya. Metode ini dilakukan jika cuaca mendung atau hilal tertutup awan.
3. Metode Hisab
Adalah dengan melakukan perhitungan secara matematis dan astronomis
untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal atau akhir
bulan.
Metode ini satu-satunya metode yang bisa dilakukan jauh hari sebelum mendekati
waktu Ramadhan, bahkan bisa setahun sebelumnya dan jauh dari itu.
Penjelasan Syarat-Syarat Puasa
Syarat wajib puasa ada 6:
1. Islam, selain orang islam tidak ada
kewajiban puasa.
2. Berakal, orang yang hilang akalnya/gila
tidak dibebani syariat, maka dia tidak wajib puasa.
3. Baligh, anak kecil yang sudah
mumayyiz/bisa membedakan hal baik dan buruk tetap tidak wajib puasa karena
belum baligh, namun tetap diajarkan untuk berpuasa, agar Ketika sudah baligh
nanti tidak merasa berat untuk melakukan puasa.
4. Sehat, orang yang sakit tidak wajib
berpuasa, namun ada beberapa kondisi, jika sakitnya tidak memungkinkan untuk
sembuh, maka diganti dengan membayar fidyah, jika sakitnya ada harapan sembuh,
maka diganti dengan puasa di hari yang lain.
5. Iqamah/muqim atau tidak sedang dalam
perjalanan, orang yang sedang safar atau dalam perjalanan jauh maka tidak wajib
baginya puasa, tapi wajib menggantinya di hari yang lain, dan Batasan jarak
perjalan tersebut minimal adalah 81 km.
6. Suci dari haid dan nifas (Bagi perempuan)
Dalilnya
adalah firman Allah berikut ini:
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ
مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ
“Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan
(lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak
berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 184)
Syarat Sah
Puasa Ada Dua:
1.
Suci dari haid dan nifas, wanita yang sedang haid maka tidak
sah jika berpuasa, begitu juga Wanita yang sedang nifas. Namun tetap wajib
menggantinya di hari yang lain.
Catatan: bagi orang yang
junub di malam hari, maka tidak mengapa baginya untuk sahur terlebih dahulu kemudian
baru mandi junub, meskipun sudah adzan subuh. Puasanya tetap sah.
2.
Niat, niat menjadi syarat sah karena niat tersebut menjadi
pembeda antara ibadah dengan adat/kebiasaan.
babameiza Maret 30, 2023 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pengertian Puasa dan Hukumnya
Puasa secara Bahasa
maknanya adalah al-imsaak yang artinya adalah menahan diri.
Secara istilah adalah
menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa dari
terbit fajar hingga terbenam matahari.
Puasa secara umum ada
4 macam: wajib, sunnah, makruh dan haram
Contoh puasa yang
wajib hukumnya adalah: puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa kaffarat.
Puasa yang sunnah:
puasa senin kamis, dawud, asyura’, arafah, dll.
Puasa yang makruh: Puasa
hanya pada hari sabtu
Puasa haram: puasa di
hari raya iedul fitri/idul adha, puasa wisal.
Puasa Ramadhan
Puasa di bulan
Ramadhan hukumnya wajib, Sebagaimana disebutkan dalam firmanNya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah:183)
Rukun-Rukun Puasa
Rukun puasa ada dua, yaitu al-imsak dan
niat. Imsak maknanya adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa
dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Niat puasa Ramadhan adalah di malam
hari sampai menjelang fajar, cukup dengan niat dalam hati bahwa esok akan
melakukan puasa.
Syarat Wajib Puasa
Syarat-syarat wajib adalah sayarat yang
mewajibkan seseorang untuk berpuasa, artinya jika salahsatu diantara
syarat-syarat ini tidak terpenuhi maka da tidak wajib melakukan puasa.
Syarat-syarat tersebut yaitu: islam,
berakal, baligh, sehat, iqamah/tidak dalam perjalanan.
Syarat Sah Puasa
Ada dua yaitu: 1. suci dari haid dan nifas
2. niat
babameiza Maret 28, 2023 New Google SEO Bandung, Indonesia
Ada Apa di Bulan Ramadhan?
Ada banyak peristiwa
penting yang terjadi di bulan Ramadhan, dan ini juga menjadikan ramadhan bulan
yang mulia dibanding bulan lain, berikut diantara peristiwa-peristiwa penting
tersebut:
1. 1. Bulan dimana Al-Qur’an diturunkan
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya
diturunkan Al-Qur’an.” (Al-Baqarah 185)
Dalam tafsir ibnu katsir disebutkan
bahwa pada bulan Ramadhan juga kitab-kitab yang lain diturunkan, seperti: suhuf
Ibrahim, zabur, taurat dan injil.
2. 2. Ada malam lailatul qadr
Allah telah sebutkan bahwa malam tersebut
lebih baik dari seribu bulan, malam dimana para Malaikat turun ke bumi,dan
Kenapa malam tersebut disebut sebagai lailatul qadr?
Sebab Allah turunkan pada malam tersebut
Al-Quran yang di dalamnya mengandung kemuliaan, dan turun kepada Nabi yang
mulia, di malam yang penuh dengan kemuliaan, dan turun kepada ummat yang mulia.
Dan ketahuilah bahwa siapa saja yang menghidupkan
malam tersebut dengan beribadah kepada Allah maka Allah akan ampuni semua
dosa-dosanya, sebagaimana hadits Nabi,”barangsiapa yang menghidupkan malam
laitul qadr dengan ibadah, maka Allah akan ampuni dosanya yang telah lalu dan
yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. 3. Perang badr terjadi di bulan Ramadhan
Perang badr terjadi di hari ke 17 bulan
Ramadhan tahun kedua hijriyah. Sebagaimana Allah sebutkan dalam firmanNya dan
menyebutnya sebagai hari furqon,
يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ
“…..di hari
furqon, hari dimana bertemunya dua pasukan.” (QS. Al-Anfal:41)
Hari dimana pasukan kaum muslimin
dimenangkan oleh Allah, dan dihancurkannya kaum musyrikin. Hari yang
menunjukkan kepada kita betapa mulia dan hebatnya keimanan para sahabat Nabi,
dan betapa sabarnya mereka dalam menghadapi musuh-musuh islam, sehingga Allah
menangkan mereka atas kaum musyrikin meskipun dengan persiapan yang seadanya
dan dengan pasukan yang sedikit jumlahnya.
4. 4. Penaklukan kota mekah /fathu Makkah
Pada hari ke 11 di bulan ramdhan tahun ke 8 hijriyah, dengan izin Allah kaum muslimin menaklukan kota mekah tanpa pertumpahan darah, hari itu adalah hari dimana berhala-berhala dihancurkan, kesyirikan dimusnahkan dan untuk pertama kalinya kalimat tauhid dikumandangkan dari atas kabah oleh sahabat Bilal Bin Rabah, beliau naik ke atas kabah kemudian mengumandangkan adzan. Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Dari sini kita mengetahui bahwasannya
bulan Ramadhan itu mengandung sejarah yang mulia juga ibadah, jihad dan
kemenangan.
Keutamaan Bulan Ramadhan
Ramadhan
memiliki banyak sekali keutamaan, diantara keutamaannya adalah:
1. 1. Menghapuskan
dosa-dosa
Siapa yang puasa di bulan Ramadhan dan mengharapkan dengan puasanya itu
ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya, sebagaimana sabda Nabi shallalhu
alaihi wasallam:
من صام رمضان إيمانا و اتسابا غفر له ما تقدم
من ذنبه"
“barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan mengharap ridho Allah maka akan diapuni
dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dosa yang diampuni disini adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar
maka harus disertai dengan taubatan nasuha.
Juga dalam hadits lain Nabi bersabda:
“shalat lima waktu, ju’at ke jum’at berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan
berikutnya menghapuskan dosa-dosa jika dosa besar dijauhi.”
2. 2. 5 Keistimewaan
bagi yang berpuasa di bulan Ramadhan
Ummat nabi Muhammad yang berpuasa di bulan Ramadhan diberikan 5
keistimewaan oleh Allah yang tidak diberikan kepada nabi-nabi dan ummat
sebelumnya, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh imam al-baihaqi
dari jabir radiallahuanhu bahwa nabi bersabda:”ummatku diberikan 5 keutamaan di
bula Ramadhan yang belum pernah diberikan kepada ummat sebelumnya, yang
pertama: di awal malam bulan Ramadhan Allah akan melihat kepada mereka, dan
barangsiapa yang dilihat oleh Allah makai a tidak akan pernah diadzab, yang
kedua: bau mulutnya orang yang berpuasa lebih wangi daripada miyak kasturi,
yang ketiga: para malaikat senantiasa mendoakan ampunan bagi mereka siang dan malam,
yang keempat: Allah akan berkata kepada surga dan mengatakan:”bersiap-siaplah
dan berhiaslah untuk hamba-hambaKu, mereka hampir saja beristirahat dari
lelahnya dunia di rumah dan kemuliaanKu., yang kelima: dan Ketika datang malam
terakhir di bulan Ramadhan maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosa
hambaNya…..”
3. 3. Mendapatkan dua
kebahagiaan
Rasulullah bersabda,”orang yang berpuasa akan medapatkan dua
kebahagiaan, yaitu kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat berjumpa denga
Tuhannya karena puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. 4. Pahala yang tak
terbatas
Orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala dan ganjaran langsung dari
Allah, dimana pahala tersebut hanya Allah yang tahu kadar dan besarnya.
Rasulullah bersabda,”setiap satu amalan anak adam akan dilipat gandakan
menjadi sepuluh kalilipat sampai tujuhratus kali lipat kecuali puasa, karena
puasa itu untukKu (Allah) dan Aku yang akan langsung membalasnya….” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Syariat Puasa
Puasa adalah
ibadah yang sudah disyariatkan untuk ummat-ummat sebelum islam, sebagaimana yang
disebukan dalam firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang
sebelum kalian agar kalian bertaqwa.” (Al-Baqarah:183)
Dari ayat
di atas kita bisa memahami bahwa puasa juga disyariatkan bagi ummat terdahulu, baik
sama cara pelaksanaannya ataupun berbeda, sebab bagi setiap ummat memiliki
syariat dan tatacara beribadah sendiri-sendiri.
Puasa Sebelum Islam
Puasa nabi Dawud
alaihissalam
Puasa yang
disyariatkan sebelum islam memiliki beberapa perbedaan, baik dari cara pelaksanaanya
ataupun syarat-syaratnya. Diantara contoh puasa sebelum islam adalah puasanya
Nabi Dawud, sehari puasa sehari berbuka (tidak puasa). Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi
berikut:
خير الصيام، صيام أخي داود، كان يصوم يوما و يفطر يوما
“sebaik-baiknya
puasa adalah puasanya saudaraku daawud, yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.”
Puasa Maryam alaihassalaam
Disebutkan dalam sebuah ayat tentang puasanya Maryam
ibunda Isa alaihimassalaam, Allah Ta’ala berfirman:
[ فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ
الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ
أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا ] - مريم 26
“Maka makan, minum dan
bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya
aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku
tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.” (QS. Maryam:
26)
Puasanya Maryam
alaihassalaam adalah dengan menahan diri dari berbicara, berbeda dengan puasa
ummat islam yang menahan dari makan dan minum.
Puasa Nabi
Musa alaihissalaam
Nabi Musa
berpuasa selama 40 hari, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَإذْ واعَدْنَا
مُوْسى أرْبَعِيْنَ لَيْلَةً
“Dan
(ingatlah) ketika Kami menjanjikan kepada Musa empat puluh malam.” (Al-Baqarah:
51)
Nabi Musa
juga melakukan puasa Asy-Syura’ (10 Muharram) sebagai tanda syukur kepada Allah
karena telah Allah selamatkan dari kejaran fir’aun dan bala tentaranya pada
hari tersebut, dan puasa tersebut terus dilakukan oleh orang-orang yahudi sampai
Rasulullah datang ke Madinah, dimana pada zaman jahiliyah orang-orang juga berpuasa
pada hari tersebut mengagungkan kabah pada hari itu dan mengganti kiswah kabah
pada hari itu juga.
babameiza Maret 03, 2022 New Google SEO Bandung, Indonesia
Bismillah
Alhamdulillahi wassalatuwassalamu ala rasulillah
amma ba'du.
Ummat muslim di seluruh penjuru dunia senantiasa bergemberira dengan datangnya bulan ramadhan.
Mereka akan menyambutnya dengan sambutan yang begitu meriah, penuh perhatian, kebahagiaan dan rasa haru.
Sebab ia adalah momen berharga yang menggabungkan banyak sekali kebaikan-kebaikan dan kebahagiaan, apalagi jika sudah mendekati momen idul fitri.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sangat bergembira jika telah mendekati ramadhan, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik radiallahuanhu bahwasannya beliau berkata,"Sesungguhnya Nabi dahulu selalu berdoa agar dipertemukan dengan bulan ramadhan, jika telah memasuki bulan rajab, maka beliau berdoa:"ya Allah berkahilah kami pada bulan rajab dan sya'ban, dan sampaikanlah/pertemukanlah kami dengan bulan ramadhan."
Lihatlah bagaimana semangatnya Nabi kita dalam berdoa untuk dipertemukan dengan bulan ramadhan, semangat itu tidak muncul kecuali dari perasaan rindu dan bahagia yang sangat besar dari dalam diri beliau.
Maka, sebagai ummat yang juga selalu berusaha meneladani Nabinya, sudah selayaknya bagi kita untuk berbahagia karena sudah dekat sekali dengan ramadhan tahun ini.
Mari persiapkan diri dengan baik, bekali diri kita dengan ilmu dan juga semangat dalam menyambut bulan ramadhan, sebab semangat tanpa ilmu tidak akan ada artinya, karena amalan yang diterima dan dibalas dengan balasan yang sempurna adalah amalan yang sesuai dengan ilmu yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya.
Ikuti rangkaian kegiatan NGAJI RAMADHAN sebagai bekal kita memasuki bulan yang mulai ini. lewat beberapa aplikasi dan juga website Jendela Islam.
Materi akan disampaikan dalam bentuk audio, rangkuman materi dll.
Akhirul kalam
wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
babameiza Februari 27, 2022 New Google SEO Bandung, IndonesiaBerteman dengan orang-orang shalih. Ini termasuk faktor yang dapat mendorong keikhlasan. Berteman dengan orang-orang yang shalih dapat memotivasi diri untuk mengikuti jejak dan tingkah laku mereka yang baik, mengambil pelajaran dan mencontoh akhlak mereka yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan tentang sahabat yang baik dan yang tidak baik dengan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk, ialah seperti pembawa minyak wangi dan peniup tungku api (pandai besi). Pembawa minyak wangi boleh jadi akan memberimu, bisa jadi kamu akan membeli darinya. Dan kalau tidak, kamu akan mendapat bau harum darinya. Sedangkan peniup tungku api (pandai besi), boleh jadi akan membakar pakaianmu, dan bisa jadi engkau mendapatkan bau yang tidak sedap darinya. [Muttafaqun ‘alaihi, dari Abu Musa Al Asy’ari].
babameiza Juli 12, 2019 New Google SEO Bandung, Indonesia